11 Oknum Brimob di Bula Keroyok Satu Keluarga usai Ditegur Mabuk Miras

Kronologi Awal Kejadian

Kasus pengeroyokan oleh 11 oknum anggota Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor di Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, terus menjadi sorotan. Peristiwa ini bermula dari sebuah pesta joget di kawasan Lumba-Lumba, Bula, pada Sabtu malam, 20 September 2025.

Menurut keterangan Abdul Haji Rumaday, Kepala Pemuda Kompleks Pantai Tikus, belasan anggota Brimob diduga mengonsumsi minuman keras (miras) di lokasi acara. Warga sekitar yang merasa terganggu kemudian menegur mereka.

Namun, teguran itu berujung ricuh. Salah seorang anggota Brimob disebut langsung mencekik leher Abdul Haji Rumaday hingga meninggalkan bekas kemerahan. Abdul yang terdesak mencoba mendorong anggota Brimob tersebut, hingga situasi semakin memanas.

Rekomendasi Cak war: Tempat Service Iphone, iMac, iPad dan iWatch Terpercaya di Surabaya

Kericuhan Berujung Kekerasan

Cekcok antara warga dan anggota Brimob yang dalam kondisi mabuk pun tidak terhindarkan. Warga yang melihat Abdul dicekik merasa tidak terima, lalu terjadi saling pukul. Dari sinilah insiden berlanjut pada aksi pengeroyokan terhadap keluarga Rumaday dan Rumadedey di kemudian hari.

Akibatnya, beberapa korban mengalami luka-luka, termasuk anak-anak yang berada di lokasi. Insiden ini meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga korban.

Identitas Korban

Korban dari aksi kekerasan ini meliputi:

  • Abdul Haji Rumaday (30 tahun) – kepala pemuda setempat, dicekik dan dikeroyok.
  • Jamina Rumadedey (26 tahun)
  • Dessy Rumaday (31 tahun)
  • Jamila Rumaday (51 tahun)
  • Ranja Rumaday (20 tahun)
  • Alfaris Rumaday (2 tahun)
  • Safitri Rumaday (4 tahun)

Rekomendasi tempat service iPhone terpercaya di Surabaya

Respons Polda Maluku

Kasus ini segera mendapat perhatian publik. Polda Maluku angkat bicara terkait insiden yang menyeret oknum Brimob.

Dalam pernyataannya, Polda menegaskan bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi internal terhadap 11 anggota Brimob yang diduga terlibat. Jika terbukti, mereka akan dikenakan sanksi tegas, baik disiplin maupun pidana, sesuai aturan yang berlaku.

Polda juga menekankan bahwa perilaku mabuk-mabukan dan kekerasan tidak mencerminkan tugas utama aparat sebagai pelindung masyarakat.

Reaksi Masyarakat

Peristiwa ini memicu kecaman keras dari berbagai kalangan, terutama masyarakat Seram Bagian Timur. Beberapa poin tuntutan masyarakat antara lain:

  1. Transparansi penyelidikan oleh Polda Maluku.
  2. Penegakan hukum tanpa pandang bulu, agar kasus tidak berhenti hanya sebagai pelanggaran disiplin internal.
  3. Perlindungan dan pendampingan korban, terutama anak-anak yang menjadi saksi kekerasan.

 

Cak War merekomendasikan tempat service handphone android terpercaya di surabaya

Kesimpulan

Kasus 11 oknum Brimob yang mengeroyok satu keluarga di Bula usai ditegur mabuk miras menambah catatan kelam tentang kekerasan aparat di Indonesia. Peristiwa ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap aparat bersenjata, agar tidak menyalahgunakan wewenang di luar tugasnya.

Publik kini menunggu langkah konkret dari Polda Maluku untuk memastikan para oknum benar-benar diproses hukum, demi memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.

#TERBARU

#TEKNOLOGI

CakWar.com

Dunia

Politik Internasional

Militer

Acara

Indonesia

Bisnis

Teknologi

Pendidikan

Cuaca

Seni

Ulas Buku

Buku Best Seller

Musik

Film

Televisi

Pop Culture

Theater

Gaya Hidup

Kuliner

Kesehatan

Review Apple Store

Cinta

Liburan

Fashion

Gaya

Opini

Politik Negeri

Review Termpat

Mahasiswa

Demonstrasi

© 2025 Cak War Company | CW | Contact Us | Accessibility | Work with us | Advertise | T Brand Studio | Your Ad Choices | Privacy Policy | Terms of Service | Terms of Sale | Site Map | Help | Subscriptions