4. Respon Netizen

Komentar netizen di YouTube dan media sosial memperlihatkan antusiasme luar biasa. Banyak yang bilang:

• “Lagu-lagunya nyentil, tapi enak didengar.”
• “Akhirnya ada musisi yang berani bicara jujur lewat karya.”
• “Syairnya kayak mewakili isi kepala rakyat kecil.”

Sebagian juga menduga lagu-lagu Noirna bisa jadi akan menghadapi tekanan politik, mengingat isinya cukup kritis. Namun justru hal itulah yang membuat album ini semakin relevan.

5. Musik Sebagai Wadah Aspirasi

Fenomena Noirna membuktikan bahwa musik masih jadi salah satu media paling efektif untuk menyampaikan kritik sosial. Lewat nada dan lirik yang sederhana, pesan bisa sampai ke banyak kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua.

Album *Noira Rab Hijab* bukan sekadar hiburan, tapi juga arsip perasaan rakyat di masa yang penuh dinamika politik dan sosial. Tak heran jika lagu-lagu Noirna semakin banyak didengar, dibagikan, dan diperbincangkan.

Kesimpulan

Lagu “Kalau Mau Rakyat Tenang” dan “Artis Senayan” dari Noirna bukan hanya karya musik biasa, melainkan suara hati rakyat yang jarang tersampaikan. Album Noira Rab Hijab mempertegas posisi Noirna sebagai musisi yang berani mengangkat keresahan sosial ke dalam karya.

Netizen menyebut lagu-lagu ini sebagai bentuk perlawanan halus, yang meski hanya lewat nada, mampu mengetuk hati banyak orang. Siapa sangka, sebuah lagu bisa lebih nyaring daripada orasi politik.

Baca artikel menarik lainya:

Gunung Bromo: Pesona Wisata Alam yang Jadi Magnet Wisatawan Mancanegara