Di tengah gempuran tren gaya hidup sehat, terapi bekam kembali jadi sorotan. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di luar negeri, teknik pengobatan tradisional ini semakin banyak dilirik oleh mereka yang mencari cara alternatif untuk menjaga kebugaran tubuh. Kalau dulu bekam sering dipandang kuno, sekarang justru dianggap sebagai pilihan healing alami yang patut dicoba. Namun, seperti halnya metode kesehatan lain, bekam juga punya dua sisi: manfaat yang bikin tubuh terasa ringan sekaligus risiko yang perlu diperhatikan dengan serius.
Secara umum, ada dua jenis bekam yang populer, yaitu bekam basah dan bekam kering. Bekam kering dilakukan dengan cara menempelkan gelas khusus yang dipanaskan atau dipompa untuk menciptakan tekanan di kulit sehingga aliran darah meningkat. Sedangkan bekam basah biasanya dilanjutkan dengan membuat sayatan kecil di permukaan kulit agar darah kotor keluar bersama racun. Keduanya punya sensasi berbeda, dan masing-masing dipercaya memberi efek positif bagi tubuh.
Artikel Terkait : Masih Muda Tapi Pinggang Suka Sakit, Normal atau Alarm Bahaya?
Artikel Rekomendasi Cakwar.com : Masalah Layar iPhone 12 yang Gampang Tergores
Manfaat Bekam Kering: Ringan, Segar, dan Bebas Luka
Bagi kamu yang agak takut dengan darah atau sayatan, bekam kering bisa jadi pilihan. Banyak orang merasakan tubuh lebih segar setelah bekam kering karena sirkulasi darah jadi lebih lancar. Tekanan yang diciptakan cup bekam di kulit mampu membantu merilekskan otot yang tegang, mirip dengan pijat tapi sensasinya lebih dalam.
Beberapa penelitian juga menyebut bekam kering dapat membantu meredakan nyeri punggung, leher, hingga sakit kepala yang disebabkan ketegangan otot. Bahkan ada yang mengklaim terapi ini bisa meningkatkan kualitas tidur karena tubuh lebih rileks setelahnya. Bonusnya, karena tidak ada sayatan, risiko infeksi relatif lebih kecil dibanding bekam basah.
Manfaat Bekam Basah: Detoksifikasi Ala Tradisional
Kalau bekam kering lebih fokus pada sirkulasi, bekam basah justru digadang-gadang mampu membuang racun melalui darah yang keluar dari sayatan kecil. Para pendukung metode ini percaya darah yang dikeluarkan adalah “darah kotor” yang sudah tidak dibutuhkan tubuh. Setelah bekam basah, banyak orang merasa badan jadi lebih ringan, sakit kepala berkurang, hingga merasa lebih fokus secara mental.
Selain itu, ada juga yang menggunakan bekam basah untuk membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, dan mempercepat pemulihan tubuh dari kelelahan. Meski klaim ini masih perlu penelitian lebih mendalam, pengalaman subjektif dari pasien membuat bekam basah tetap diminati.
Risiko yang Perlu Diperhatikan
Meski terdengar menjanjikan, bukan berarti bekam sepenuhnya aman tanpa efek samping. Bekam kering biasanya meninggalkan bekas bulatan kemerahan atau lebam di kulit. Bekas ini umumnya hilang dalam beberapa hari, tapi bisa jadi kurang nyaman bagi sebagian orang, apalagi kalau posisinya di area terbuka seperti leher atau lengan.
Sedangkan pada bekam basah, risikonya lebih besar karena ada sayatan di kulit. Kalau dilakukan dengan peralatan yang tidak steril, bisa muncul infeksi. Selain itu, orang dengan kondisi tertentu seperti diabetes, anemia, atau gangguan pembekuan darah sebaiknya menghindari bekam basah karena luka kecil bisa sulit sembuh dan menimbulkan komplikasi.
Dalam beberapa kasus, bekam juga bisa bikin pusing, lemas, atau dehidrasi kalau tubuh tidak dipersiapkan dengan baik sebelum terapi. Jadi, penting banget memastikan tubuh dalam kondisi fit, cukup minum air, dan tidak dalam keadaan perut kosong sebelum menjalani bekam.
Kapan Sebaiknya Bekam Dihindari?
Bekam tidak disarankan untuk ibu hamil, orang yang sedang sakit parah, atau mereka yang baru saja menjalani operasi. Begitu juga jika kamu sedang menggunakan obat pengencer darah—bekam bisa memperburuk risiko perdarahan. Karena itu, konsultasi dengan tenaga medis sebelum mencoba terapi ini adalah langkah bijak, apalagi kalau kamu punya riwayat penyakit tertentu.
Menjaga Keamanan Bekam di Era Modern
Meski berakar dari tradisi kuno, bekam kini dilakukan di banyak klinik modern yang sudah menerapkan standar kebersihan lebih ketat. Pastikan terapis yang kamu pilih berlisensi atau minimal sudah berpengalaman, serta menggunakan peralatan sekali pakai atau yang sudah disterilkan. Jangan ragu bertanya soal kebersihan alat sebelum memutuskan untuk menjalani terapi, karena kesehatanmu tentu jauh lebih berharga daripada sekadar rasa segar sesaat.
Bijak Dalam Menikmati, Waspada Terhadap Risiko
Bekam basah dan kering memang menawarkan manfaat yang bikin penasaran, mulai dari melancarkan peredaran darah, mengurangi nyeri otot, sampai membantu detoksifikasi. Banyak orang merasa lebih segar, enteng, dan bahkan lebih produktif setelah melakukannya. Namun, sisi lain berupa risiko luka, infeksi, hingga ketidaknyamanan tetap tidak boleh diabaikan.
Kuncinya ada pada sikap bijak, kalau ingin mencoba, pilih tempat terapi yang terpercaya, konsultasi dengan tenaga medis bila punya kondisi khusus, dan kenali batas tubuhmu sendiri. Dengan begitu, kamu bisa menikmati sensasi bekam yang menyehatkan tanpa harus khawatir berlebihan.
Pada akhirnya, bekam bukan sekadar tren atau pengobatan alternatif, tapi sebuah pilihan gaya hidup sehat yang harus dilakukan dengan kesadaran penuh. Jadi, apakah kamu sudah siap mencoba pengalaman healing ala bekam?
Mengenal Dr. Ferry Joko Juliantono, Aktivis Jadi Menteri Koperasi Gantikan Budi Arie September 9, 2025 Rahmat Yanuar Pergantian menteri dalam reshuffle Kabinet Merah Putih 2025 kembali jadi sorotan publik. Salah...
Read MoreRobot Vacuum, Dari Gadget Lucu Jadi Sahabat Rumah Pintar September 9, 2025 Rahmat Yanuar Beberapa tahun lalu, robot vacuum mungkin dianggap mainan mahal untuk orang kaya atau hanya sekadar tren...
Read MoreMengenal Purbaya Yudhi Sadewa, Pengganti Sri Mulyani sebagai Menkeu: Sanggupkah Atasi Krisis Ekonomi Indonesia? September 9, 2025 Rahmat Yanuar Presiden Prabowo Subianto akhirnya menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan...
Read MoreManusia vs Robot Humanoid, Kapan Head-to-Head Bukan Lagi Halangan? September 9, 2025 Rahmat Yanuar Bayangkan kamu bangun pagi, bukan alarm yang membangunkan—melainkan robot humanoid yang sudah menyeduh kopi. Kamar langsung...
Read MoreLowongan Kerja Teknisi MacBook dan iPhone: Persiapan, Peluang, dan Janji Hidup Layak August 28, 2025 Rahmat Yanuar Teknisi Apple: Profesi yang Semakin Dicari Di era digital seperti sekarang, perangkat Apple...
Read More7 Ciri Layar iPad Rusak yang Harus Kamu Waspadai August 28, 2025 Rahmat Yanuar Buat kamu pengguna iPad, layar adalah komponen paling penting yang harus dijaga. Tanpa layar yang normal,...
Read MoreTips Supaya Performa iPad Ngebut Bak Ultra Sonic — Biar Multitasking Lancar Tanpa Drama August 27, 2025 Rahmat Yanuar Pernah ngerasain iPad yang tiba-tiba lemot padahal baru dibeli? Tenang —...
Read MoreBaterai iPad Sudah Drop atau Rusak? Ini Pengetahuan Dasar yang Wajib Kamu Tahu August 27, 2025 Rahmat Yanuar Baterai iPad Drop: Kenali Gejalanya Kalau iPad kamu mulai boros baterai padahal...
Read More© 2025 Cak War Company | CW | Contact Us | Accessibility | Work with us | Advertise | T Brand Studio | Your Ad Choices | Privacy Policy | Terms of Service | Terms of Sale | Site Map | Help | Subscriptions