Desa Kasepuhan Cipta Gelar Simpan Cadangan Padi untuk 95 Tahun ke Depan

Di tengah isu krisis pangan global, ada satu desa di Jawa Barat yang justru jadi contoh nyata ketahanan pangan berbasis kearifan lokal. Desa itu adalah Kasepuhan Cipta Gelar, sebuah komunitas adat di Sukabumi yang punya tradisi luar biasa: menyimpan cadangan padi hingga 95 tahun ke depan.

Tradisi Menyimpan Padi di Leuit

Masyarakat Cipta Gelar percaya bahwa padi bukan sekadar bahan makanan, tapi juga anugerah sakral yang harus dijaga. Karena itu, mereka punya lumbung khusus yang disebut leuit untuk menyimpan hasil panen.

Uniknya, padi di sini tidak pernah dijual, melainkan hanya dikonsumsi untuk kebutuhan warga dan upacara adat. Dengan cara itu, stok beras tetap terjaga meskipun musim gagal panen datang.

Kenapa Bisa Tahan Sampai 95 Tahun?

Kuncinya ada di sistem penyimpanan tradisional mereka. Leuit dibuat dari bahan alami yang menjaga sirkulasi udara tetap baik, sehingga padi bisa awet puluhan tahun tanpa rusak.

Bahkan, ada cadangan padi yang sudah disimpan lebih dari 70 tahun dan masih bisa dimasak hingga sekarang. Dari sinilah muncul keyakinan bahwa cadangan padi bisa bertahan sampai 95 tahun ke depan.

Rekomendasi tempat service Apple terbaik di Surabaya 

Filosofi “Padi Tidak Boleh Habis”

Bagi masyarakat Kasepuhan, pangan adalah simbol kehidupan. Mereka percaya, selama padi masih ada di leuit, kehidupan desa akan tetap aman dan sejahtera. Prinsip ini membuat mereka tidak pernah kekurangan meski kondisi ekonomi naik-turun.

“Bagi kami, padi tidak boleh habis. Karena padi adalah ibu yang memberi makan,” kata salah satu tetua adat dalam sebuah wawancara.

Inspirasi untuk Dunia Modern

Di saat banyak daerah bergantung pada impor beras, Cipta Gelar justru menunjukkan bahwa ketahanan pangan bisa dibangun dari kearifan lokal. Cara mereka bisa jadi inspirasi untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.

Kesimpulan

Tradisi cadangan padi hingga 95 tahun di Desa Kasepuhan Cipta Gelar membuktikan bahwa kemandirian pangan bisa dicapai tanpa harus meninggalkan budaya. Inilah warisan leluhur yang relevan untuk masa depan, terutama di tengah isu krisis pangan dunia.

#TERBARU

#TEKNOLOGI

CakWar.com

Dunia

Politik Internasional

Militer

Acara

Indonesia

Bisnis

Teknologi

Pendidikan

Cuaca

Seni

Ulas Buku

Buku Best Seller

Musik

Film

Televisi

Pop Culture

Theater

Gaya Hidup

Kuliner

Kesehatan

Review Apple Store

Cinta

Liburan

Fashion

Gaya

Opini

Politik Negeri

Review Termpat

Mahasiswa

Demonstrasi

© 2025 Cak War Company | CW | Contact Us | Accessibility | Work with us | Advertise | T Brand Studio | Your Ad Choices | Privacy Policy | Terms of Service | Terms of Sale | Site Map | Help | Subscriptions