Tradisi dan Budaya Warga Surabaya dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang Masih Terjaga

Setiap kali bulan Rabiul Awal tiba, suasana Surabaya terasa berbeda. Hampir di setiap sudut kota, warga mengadakan acara untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Peringatan ini bukan sekadar ritual keagamaan, tapi juga sarat nilai budaya yang sudah diwariskan turun-temurun.

Tradisi ini menjadi bukti bahwa Surabaya, meski dikenal sebagai kota besar yang modern, tetap mampu menjaga kearifan lokal dan nilai religius warganya.

🔹 Pengajian Akbar dan Lantunan Sholawat

Salah satu tradisi paling umum adalah pengajian akbar di masjid-masjid besar maupun musholla kecil di kampung-kampung. Ribuan jamaah hadir, lengkap dengan lantunan sholawat yang menggema.

Biasanya, acara ini menghadirkan ulama atau habaib untuk memberikan tausiyah tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW. Di beberapa tempat, sholawat juga diiringi rebana, menambah semarak suasana.

🔹 Tradisi Tumpengan dan Berkat

Warga Surabaya juga dikenal dengan tradisi tumpengan saat Maulid Nabi. Tumpeng berisi nasi kuning dan lauk-pauk melimpah, kemudian dibagikan kepada tetangga atau jamaah yang hadir.

Tak ketinggalan, berkat berupa nasi kotak atau snack dibawa pulang oleh para tamu. Tradisi ini melambangkan rasa syukur sekaligus semangat berbagi antarwarga.

🔹 Kirab Maulid dan Pawai Obor

Di beberapa kampung, terutama di kawasan pesisir Surabaya, ada tradisi kirab Maulid. Warga mengarak tumpeng raksasa, replika perahu, atau hiasan lain yang melambangkan keberkahan.

Selain itu, anak-anak dan remaja sering mengadakan pawai obor pada malam Maulid. Jalanan kampung jadi terang dan meriah, sambil diiringi sholawat bersama.

🔹 Maulid Diba’an

Tradisi Diba’an juga tak kalah populer. Ini adalah pembacaan kitab Maulid Diba’i yang berisi puji-pujian kepada Rasulullah SAW. Biasanya dilakukan secara bergiliran di rumah warga atau masjid.

Selain doa, Diba’an juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, memperkuat rasa kebersamaan.

🔹 Warisan Budaya yang Terjaga

Menariknya, tradisi Maulid Nabi di Surabaya masih lestari hingga sekarang. Meski kota ini terus berkembang dengan gedung-gedung tinggi dan modernisasi, warga tetap menjaga warisan budaya ini dengan penuh semangat.

Seperti kata Cak War: “Tradisi Maulid Nabi di Surabaya bukan sekadar perayaan, tapi cara warga menjaga warisan leluhur sambil meneladani Rasulullah.”

Kesimpulan

Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Surabaya adalah kombinasi indah antara ritual keagamaan dan budaya lokal. Dari pengajian, tumpengan, hingga kirab, semuanya jadi bukti betapa kuatnya nilai kebersamaan warga kota Pahlawan.

Bagi warga Surabaya, Maulid Nabi bukan hanya seremonial, melainkan wujud cinta kepada Rasulullah dan rasa syukur atas nikmat persaudaraan yang terus terjaga.

#TERBARU

#TEKNOLOGI

CakWar.com

Dunia

Politik Internasional

Militer

Acara

Indonesia

Bisnis

Teknologi

Pendidikan

Cuaca

Seni

Ulas Buku

Buku Best Seller

Musik

Film

Televisi

Pop Culture

Theater

Gaya Hidup

Kuliner

Kesehatan

Review Apple Store

Cinta

Liburan

Fashion

Gaya

Opini

Politik Negeri

Review Termpat

Mahasiswa

Demonstrasi

© 2025 Cak War Company | CW | Contact Us | Accessibility | Work with us | Advertise | T Brand Studio | Your Ad Choices | Privacy Policy | Terms of Service | Terms of Sale | Site Map | Help | Subscriptions

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *