Sejarah Gedung Grahadi Surabaya: Dari Masa Kolonial hingga Jadi Ikon Pemerintahan Jawa Timur

Kalau bicara soal ikon bersejarah di Surabaya, Gedung Grahadi pasti masuk daftar teratas. Lokasinya di jantung kota, tepat di Jalan Gubernur Suryo, gedung ini bukan hanya megah secara arsitektur, tapi juga kaya cerita sejarah sejak zaman kolonial Belanda hingga sekarang.

Banyak warga Surabaya mungkin sering melewati gedung bercat putih ini, tapi tidak semua tahu kisah panjang di baliknya. Yuk, kita kupas tuntas sejarah Gedung Grahadi dari masa ke masa.

🔹 Awal Mula: Dibangun di Era Kolonial Belanda

Gedung Grahadi pertama kali dibangun pada akhir abad ke-18, tepatnya tahun 1795. Saat itu, Gubernur Jenderal Belanda bernama Dirk van Hogendorp memutuskan memindahkan tempat tinggal resminya dari Kalisosok ke lokasi yang sekarang kita kenal sebagai Grahadi.

Awalnya, bangunan ini difungsikan sebagai Woonhuis van den Resident, atau rumah kediaman Residen Belanda. Arsitekturnya khas gaya kolonial, dengan pilar-pilar tinggi, jendela besar, dan halaman luas. Letaknya pun strategis, menghadap ke Kali Mas, yang dulu jadi pusat aktivitas perdagangan di Surabaya.

🔹 Dari Rumah Residen ke Gedung Pemerintah

Seiring berjalannya waktu, Grahadi tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal residen. Gedung ini juga sering dijadikan lokasi acara penting, mulai dari jamuan makan malam pejabat kolonial hingga pertemuan politik.

Nama “Grahadi” sendiri baru diberikan setelah Indonesia merdeka. Kata ini berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “rumah yang bermartabat”. Sejak saat itu, fungsinya pun berubah: Grahadi resmi menjadi rumah dinas sekaligus kantor Gubernur Jawa Timur.

🔹 Peran Grahadi di Era Kemerdekaan

Di masa awal kemerdekaan, Gedung Grahadi punya peran penting sebagai saksi bisu dinamika politik di Jawa Timur. Banyak rapat besar, pertemuan tokoh, hingga pengambilan keputusan strategis pernah berlangsung di sini.

Bahkan, Grahadi juga kerap menjadi lokasi acara kenegaraan, upacara resmi, hingga resepsi penyambutan tamu negara. Jadi, tidak berlebihan kalau gedung ini disebut sebagai salah satu simbol kekuasaan sekaligus kebanggaan warga Jawa Timur.

🔹 Grahadi di Masa Kini

Hingga sekarang, Gedung Grahadi Surabaya masih difungsikan sebagai kantor resmi dan rumah dinas Gubernur Jawa Timur. Selain itu, halaman depannya juga sering jadi tempat berkumpul warga, terutama saat ada perayaan seperti Malam Tahun Baru, Hari Kemerdekaan, atau konser musik rakyat.

Arsitektur klasik kolonialnya tetap dipertahankan, meskipun sudah beberapa kali direnovasi agar lebih kokoh. Dengan usianya yang lebih dari dua abad, Grahadi tidak hanya jadi pusat pemerintahan, tapi juga destinasi wisata sejarah bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat Surabaya.

Kesimpulan

Sejarah Gedung Grahadi Surabaya adalah cerita panjang tentang perjalanan kota ini, dari masa kolonial, kemerdekaan, hingga era modern. Kini, gedung tersebut bukan hanya pusat pemerintahan Jawa Timur, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas warga Surabaya.

Seperti kata Cak War: “Menjaga sejarah itu sama dengan menjaga jati diri kita. Grahadi bukan sekadar bangunan, tapi saksi hidup perjalanan Jawa Timur.”

#TERBARU

#TEKNOLOGI

CakWar.com

Dunia

Politik Internasional

Militer

Acara

Indonesia

Bisnis

Teknologi

Pendidikan

Cuaca

Seni

Ulas Buku

Buku Best Seller

Musik

Film

Televisi

Pop Culture

Theater

Gaya Hidup

Kuliner

Kesehatan

Review Apple Store

Cinta

Liburan

Fashion

Gaya

Opini

Politik Negeri

Review Termpat

Mahasiswa

Demonstrasi

© 2025 Cak War Company | CW | Contact Us | Accessibility | Work with us | Advertise | T Brand Studio | Your Ad Choices | Privacy Policy | Terms of Service | Terms of Sale | Site Map | Help | Subscriptions